Sabtu, 30 Mei 2009

HADIS TENTAN SUAP MENYUAP

e

PEMBAHASAN
a. Pejabat yang menerima hadiah
Hadis suap menyuap,
Artinya : 
Dari Abdullah Ibnu Umar, “Rasulullah melaknat pesuap dan yang disuap”. (H.R. Turmizi).
Maksud dari hadis tersebut di atas adalah :
- Sangat jelas dalam Islam sangat melarang orang yang memberi suap dan yang menerima suap. Karena agama Islam adalah menganjurkan untuk berlaku adil yaitu yang salah tetap salah dan yang benar tetap benar.
- Bila budaya suap menyuap dibiarkan, maka pada generasi akan datang akan semakin lebih parah, dan itu akan sangat merusak moral manusia. Karena yang salah dibenarkan sementara yang benar disalahkan. 
Sementara dalam Islam (dalam memutuskan suatu perkara) diperlukan keadilan. Harta yang diterima dari hasil suap menyuap tersebut tergolong sebagai harta yang diperoleh dengan jalan bathil.
Perhatikan surat Al Baqarah ayat 188. 

Artinya :
Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu Mengetahui.
 Islam tidak mengabaikan perkara dunia/menjauhkan pandangan manusia darinya. Pemahaman sempit seperti ini akan berimplikasi negatif bagi umat manusia dan dapat mengiring mereka kepada kekafiran dan keterbelakangan. Adapun yang perlu dipertegaskan adalah bahwa akhirat menurut Islam lebih baik dan lebih kekal dari dunia. Idealnya amal yang kekal harus lebih optimal dari pada amal yang fana. Juga perkara dunia harus dibarengi niat baik, seperti menjaga diri dari kekayaan orang lain, bersedekah atau menolong umat Islam dari serangan musuh dalam segala hal, dan semua itu termasuk amal akhirat, dimana pelakunya mendapat ganjaran sebagaimana firman Nya.

Artinya :
Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.


DAFTAR PUSTAKA
Nabil Al Mu’az, Jalan ke Syurga, Penerbit : Amzah
 

by : Anonymous

Tidak ada komentar:

Posting Komentar