Sabtu, 30 Mei 2009

PEMBELAJARAN ATLETIK BAGI SISWA

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
 Istilah atletik berasal dari kata athlon atau athlum, kedua kata tersebut mengandung makna : pertandingan, perlombaan, pergulatan atau perjuangan. Orang yang melakukan kegiatan atletik dinamakan athleta, atau dalam bahasa Indonesia disebut atlet. Jadi, atletik merupakan slah satu aktivitas fisik yang dapat diperlombakan atau dipertandingkan dalam bentuk kegiatan, jalan, lari, lompat, dan lempar.
 Karena atletik ini memiliki beberapa bentuk kegiatan yang beragam, maka atletik dapat dijadikan sebagai dasar pembinaan cabang olah raga lainnya. Sebab, keterampilan dasar olah raga, tercakup didalamnya.
 Seiring dengan perkembangan olah raga banyak olahragawan menggunakan gerakan altetik sebagai bentuk gerakan pemanasan. Bahkan, ada yang mengatakan, kegiatan senam merupakan komponen atletik.
 Untuk memudahkan penyampaian informasi kepada siswa sekolah dasar guru perlu mengutarakannya dengan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami anak. Kedudukan atletik dan bagi cabang olah raga lainnya, dapat dilukiskan dalam wujud seseorang ibu yang melakukan cabang lain sebagai anak-anaknya.
 Atletik merupakan kegiatan manusia sehari-hari yang dapat dikembangkan menjadi kegiatan bermain atau olah raga yang diperlombakan, dalam bentuk jalan, lari, lempar, dan lompat. Karena atletik merupakan dasar bagi pembinaan olahraga, maka atletik sangat penting dan perlu diajarkan kepada anak-anak sejak usia dini.
PEMBAHASAN
Pentingnya Atletik Bagi Siswa Sekolah Dasar
 Atletik dapat menjadi salah satu kegiatan yang digemari dalam pendidikan jasmani di sekolah dasar sesuai dengan ciri perkembangannya, siswa di sekolah dasar pada dasarnya sudah terampil melakukan unsur kegiatan atletik. Atletik dapat meningkatkan kualitas fisik siswa sehingga lebih bugar. Karean itu atletik sering pula dijadikan sebagai kegiatan pembuka atau penutup satuan ajar pendidikan jasmani di sekolah dasar. Atletik dapat menyalurkan unsur kegembiraan dan sifat-sifat tertentu, seperti kegigihan, semangat berlomba.
 Namun tidak jarang, atletik menjadi kegiatan yang membosankan. Untuk mengatasinya diperlukan kemasan baru dalam bentuk kegiatan menarik dan menyenangkan. Guru harus berusaha seoptimal mungkin dalam mencanangkan tugas gerak yang menggembirakan. Tanpa itu, mustahil mutu pengajaran atletik akan meningkat, bahkan akan tumbuh sikap tidak senang pada anak-anak terhadap kegiatan atletik.
 Guru perlu memahami karakteristik anak sekolah dasar yang memiliki kekhasan dalam bersikap yang diungkapkannya melalui bermain. Karakteristik inilah yang harus diangkat untuk menjembatani antara keinginan guru dan anak. Agar pesar tersampaikan, maka guru dapat menggunakan pendekatan pengajaran yang sesuai dengan perkembangan anak sekolah dasar.
 Dalam pelaksanaan pembelajaran atletik, kita dapat memanfaatkan alat-alat yang sederhana. Dengan perlengkapan sederhana yang dapat disediakan di lingkungan sekolah, dan guru dan mengajar atletik dan suasana yang lebih menarik yang mudah dilaksanakan oleh siswa.
 Yang teramat penting dari semuanya itu adalah faktor kegembiraan pada anak yang ditimbulkan dari kegiatan atletik, sehingga anak akan tetap tertarik dan mulai menyukai atletik.


Manfaat bermain bagi anak
 Bermain adalah suatu kegiatan yang menyenangkan. Kegiatan bermain sangat disukai oleh anak-anak. Bermain yang dilakukan secara tertata sangat bermanfaat untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan anak. Bermain merupakan pengalaman belajar yang sangat berharga untuk anak.
 Pengalaman itu bisa berupa jalinan hubungan sosial untuk mengungkapkan perasaannya dengan sesama temannya dan menyalurkan hasrat.

1. Manfaat bermain untuk perkembangan fisik
 Apabila anak memperoleh kesempatan untuk melakukan kegiatan yang melibatkan banyak gerakan tubuh, maka tubuh si anak akan menjadi sehat dan bugar, otot-otot tubuh akan tumbuh kuat, anak dapat menyalurkan energi yang berlebihan melalui aktivitas bermain.
 Dalam melakukan kegiatan bermain, aktivitas anak tidak dibatasi dengan aturan-aturan yang sangat mengikat. Agar kegiatan bermain memberi sumbangan yang positif bagi perkembangan fisik anak, guru dapat merancang kegiatan bermain yang efektif bagi perkembangan fisik anak.

2. Manfaat bermain untuk perkembangan keterampilan
 Penguasaan keterampilan gerak dasar dapat dikembangkan melalui kegiatan bermain. Hal ini dapat kita amati, misalnya pada saat anak yang lari berkejar-kejaran, maka anak kian berminat untuk melakukannya, sehingga ia menajdi lebih terampil dalam berlari.

3. Manfaat bermain untuk perkembangan sosial
Biasanya, kegiatan bermain dilakukan oleh anak dengan teman sebayanya. Anak akan belajar berbagi hak milik menggunakan mainan secara bergiliran, melakukan kegiatan bersama mempertahankan hubungan yang sudah terbina, mencari cara pemecahan masalah yang dihadapi dengan teman mainnya.

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Atletik merupakan kegiatan manusia sehari-hari yang dapat dikembangkan menjadi kegiatan bermain atau olah raga, yang diperlombakan dalam bentuk lari, lempar dan lompat.
2. Atletik dapat menyalurkan unsur kegembiraan dan sifat-sifat tertentu seperti kegigihan, semangat untuk lomba.
3. Manfaat bagi anak bisa untuk perkembangan fisik, untuk perkembangan keterampilan dan untuk perkembangan sosial.
4. Dalam pembelajaran atletik kita dapat memanfaatkan alat-alat yang sederhana seperti ban sepeda, kardus.

B. Saran-Saran
1. Dalam proses pembelajaran atletik dituntut saling bekerjasama, kreatif dan perlu kelincahan agar pembelajaran itu dapat memperoleh hasil yang maksimal.
2. Perlu adanya dukungan orang tua dan guru untuk motivasi anak dalam mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Drs. Yudha M. Saputra, M. Ed. 2002. Pendekatan Pembinaan Gerak Dasar Melalui Permainan. Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
2. Prof. Dr. Rusli Lutan. 2002. Pendekatan Pendidikan Gerak di SD. Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar